Jabar Expose - Karawang | Pengamat pemerintahan Karawang, Asep Agustian, mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang melalui RSUD Karawang untuk segera merealisasikan pembangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Perawatan Kritis Terpadu Tahap II pada tahun 2025.
Hal ini menyusul kebutuhan mendesak masyarakat akan fasilitas layanan kesehatan yang memadai.
Asep, yang juga dikenal sebagai Ketua DPC Peradi Karawang, mengaku kecewa dengan lambannya progres pembangunan gedung tersebut.
Menurutnya, sudah hampir dua tahun bangunan hanya berupa tiang pancang dan pondasi tanpa kejelasan kelanjutan pembangunan.
> “Saya setiap hari lewat RSUD Karawang. Bangunan itu mangkrak terus, tidak ada progres. Mau dijadikan rumah sakit atau kandang hantu?” ujarnya dengan nada menyindir, Senin (19/5/2025).
Ia menilai, lambannya pembangunan menunjukkan kurangnya keseriusan dari pihak RSUD Karawang dalam merespons kebutuhan darurat masyarakat.
Menurut Asep, saat ini masyarakat Karawang masih kesulitan mendapatkan pelayanan IGD karena keterbatasan ruang dan kapasitas rumah sakit yang kerap penuh.
> “Kalau memang sudah ada anggarannya, buat apa ditunda-tunda? Bangun saja! Jangan sampai gedung itu selamanya jadi pemandangan horor,” tegasnya.
RSUD Karawang diketahui telah menganggarkan dana sebesar Rp24,7 miliar untuk pembangunan Gedung IGD dan Perawatan Kritis Terpadu Tahap II. Bahkan, puluhan penyedia jasa sudah mengikuti proses tender di LPSE Kabupaten Karawang.
Asep menambahkan, RSUD Karawang sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah seharusnya menjadi andalan utama masyarakat, bukan justru menambah beban dengan minimnya layanan akibat infrastruktur yang belum rampung.
> “Kalau masyarakat terpaksa harus lari ke rumah sakit swasta, ya siap-siap saja keluar biaya besar. Harusnya rumah sakit daerah menjadi solusi, bukan sebaliknya,” tutupnya.
Dengan desakan ini, publik berharap Pemkab Karawang segera menuntaskan proyek mangkrak tersebut demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah.
• Red
0 Komentar